Pages

Monday, December 20, 2010


Chrysopelea atau yang biasa dikenal dengan "ular terbang" adalah genus yang termasuk dalam famili Colubridae. Ular ini tidak benar-benar terbang layaknya burung melainkan meluncur atau melompat. Ular ini termasuk pada golongan ular yang agak beracun/berbisa, walaupun begitu ternyata golongan ular ini tidak berbahaya bagi manusia karena racun/bisanya tidak termasuk kategori berbahaya dan ular tersebut memiliki gigi taring yang relatif kecil. Area hidupnya kebanyakan terkonsentrasi di wilayah Asia Tenggara, Pulau Melanisia dan India.

Ular ini terbang dengan menggunakan sisik-sisik di sepanjang perutnya, mendorong permukaan kasar dari batang kayu dan membuatnya bergerak secara vertikal ke atas pohon. Setelah mencapai ujung dari batang pohon, ular tersebut akan melanjutkan gerakannya hingga ekornya terjuntai di ujung batang tersebut sehingga tubuhnya akan menggantung dan membentuk huruf J yang condong ke depan untuk mengatur pola terbangnya. Setelah ular tersebut menentukan dimana tujuan pendaratannya, ia menggerakkan dirinya dengan mendorong badannya dan pergi dari pohon, mengempiskan perutnya, mengembangkan tulang nya untuk memfungsikan tubuhnya seperti sayap ketika membuat gerakan melenggok ke arah samping sejajar dengan tanah untuk menstabilkan arah gerakannya sehingga aman ketika mendarat.

Terdapat lima spesie "ular terbang" yang dikenali, ditemukan dari wilayah barat India sampai dengan Kepulauan Indonesia. Spesies terkecil mencapai sekitar 61 cm dan yang terbesar dapat mencapai 1.2 m. Makanan mereka beragam tergantung area dimana mereka tinggal tapi ada beberap dari mereka yang memangsa hewan pengerat, kadal, katak, burung dan kelelawar.

Walaupum termasuk dalam kategori ular tidak berbahaya, tidak ada salahnya bagi kita untuk tetap waspada untuk keamanan diri.Wink